Benarkah ini sesuatu yang membuat sakit? ataukah hanya kibasan memori belaka atas ketidaksempurnaan kita sebagai seorang pasangan?
berkali-kali gw bertanya sama diri sendiri,selingkuh itu normal,ato pembenaran??begitu banyak orang yang menderita karena satu kata ini,termasuk gw..termasuk temen" gw,dan gw yakin termasuk lo" juga..
awalnya gw gak mentolerir yang namanya perselingkuhan,dan gw yakin pada awalnya itu semua salah,mengingat kebenaran mutlak kalo orang uda saiank,die pasti ngelakuin hal" yang diluar akal sehat dan mencoba untuk memaklumi semuanya..dan gda tempat untuk selingkuh,secuil lebatan syaraf pun gak..awalnya..
sampe akirnya gw mengalami sendiri yang namanya diselingkuhi,dan tampaknya gw mengambil langkah represif yg salah..banyak cewe yg mungkin kalo tau apa yg gw lakuin akan menganggap gw gila,dan ada lagi yg menganggap gw sableng..hmm..tersisa cuma satu pertanyaan retoris,kalo yg gw lakuin ini menurut u salah,apa yg u lakuin menurut u bener?ato cuma karena keadaan?dan pemikiran egois manusia untuk menolak rasa sakit??
dulu gw membalas,membalas semuanya dengan berusaha sampai ke titik dimana semua pihak akal cape sama perjuangan penuh kabut yang gak bisa nangkep logika plus realitas.gw berdoa itu benar,dan nampaknya untuk sekilas itu semua benar,dan akirnya itu semua pergi,cuma ninggalin jejak ingatan dan (yg tidak terduga) rasa sakit yg lebih..
sekarang disini gw berdiri mencoba buad menelaah,sebenarnya artian suatu hubungan itu apa??
gw gak yakin apakah gw pernah jatuh cinta,atau apakah gw pernah merasakan perasaan yg sangat tulus,sehingga gw sanggup memikirkan dia dan hanya dia dalam setiap hari yg gw laluin,sanggup dan siap mengorbankan semuanya cuma untuk dia,dan lain hal sebagainya yg kata orang itu adalah sesuatu yg berharga untuk dirasakan..gw gak yakin,mungkin pernah--mungkin juga tidak..
gw merespon semua hal yg berkaitan dengan perasaan dalam satuan waktu yg sangad lambat..membuad semua orang merasa gw terlalu santai dan cenderung masa bodoh,tapi apakah mungkin?ketika sebuah hubungan yg cukup intens dipertaruhkan,apakah mungkin manusia yg paling acuh sedunia pun tidak akan bergerak walaupun tak kasat mata??
gw mencoba menelaah..berdiri dan mencoba menelaah,sampe akirnya gw bisa memutuskan,apa yg sebenernya gw cari dalam suatu hubungan..apa ada orang yg terlalu memusingkan hal ini sampai tidak tidur berhari"??gw pikir psti ada,karena gak mungkin juga gda orang yg berpikir kalo tujuan itu penting..
kali kedua gw membuad kesalahan,nampaknya semua berpihak netral,gw gak membalas,dan yg lain tidak bergeming..gw memutuskan untuk mencari prioritas..
apa selingkuh itu penting?apa selingkuh itu normal?apa selingkuh itu tak termaavkan?sebenarnya selingkuh itu merupakan simbolistik dari apa?apa yg membuad hal ini menjadi begitu ditakutkan dan digemari banyak orang di saad yang bersamaan??gw pikir dengan terus bertanya gw akan menemukan jawaban,namun kaenya gak..gw malah terbentur dengan tembok skeptis dan pagar curiga,apakah dan mengapa..pertanyaan paling sulit dijawab..
pada akirnya setelah semua pemikiran yg menguras tenaga dan hari--mengingat gw memikirkan ini selama berbulan"..gw hanya sanggup bertanya dan mempertimbangkan alasannya..pernah suatu kali gw bertanya kenapa ia berselingkuh,dan jawabannya adalah taruhan..berarti salah satu pertanyaan gw diatas terjawab sudah..perasaan,hubungan dan kedekatan intens ini bisa dipertaruhkan..dalam nama apapun,termasuk persahabatan..
gw cuma bisa bertanya,mempertimbangkan,
dan akirnya semua impas..siapa yg berbuad dia yg bertanggung jawab..gw selalu merasa demikian..kemudian melimpahkan semua tanggung jawab padanya,bertanya "jadi siapa yg kamu pilih?apa yg kamu mau?sekarang kita gimana?" >> jawaban ini biasanya akan penuh kelitan samar..mencoba mempertahankan keduanya,atau justru menjawab dengan berapi" namun tampak jelas kebohongan disana..atau justru pada saad itulah kita mendapatkan kejujuran,baik yg menyakitkan ataupun tidak..namun pada akirnya kita terbebas..atau justru terbelenggu..apa yg kita cari ada di depan mata..namun apa yg kita cari kadang tidak kita inginkan..
pada akirnya..kecenderungan untuk selalu mengalah dan mempertahankan menjadi ciri utama yg gw rangkai..kesimpulan tanpa dasar..namun menjadi pegangan untuk memaafkan..
bukankah dibalik semua itu,kita juga manusia??
yg tidak sempurna..
dan jelas sekali..butuh pembenaran..
-baboon-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar